APAKAH INJIL ITU?. Para penginjil melaksanakan taraf pertama amanat Tuhan Yesus (Matius 28:19) Kalau tugas itu diuraikan, akan saudara lihat bahwa kata menjadikan mencakup dua fungsi: yaitu pemberitaan dan pelayanan. Saudara akan selalu memberitakan Injil yaitu tentang Yesus. Selanjutnya orang-orang yang ingin memperoleh keselamatan yang diberitakan itu akan dilayani dengan bahan tertentu. Penjelasan yang dibutuhkan dalam taraf pelayanan ini biasanya disebut Jalan Keselamatan. Ingatlah! Orang-orang berdosa sangat terbatas pengertiannya. Mereka belum dapat meresapkan ajaran-ajaran rohani, Jadi berita dan penjelasan Injil itu harus diberikan dengan sederhana sekali. Tidak boleh saudara menganggap bahwa seorang dewasa sanggup menangkap lebh dari pada yang dapat di mengerti oleh kanak-kanak (Matius 18:3). Dalam pelajaran ini saudara akan melihat apa yang harus diketahui tentang Injil yang menjadi dasar keselamatan.

INJIL YESUS KRISTUS. Rasul Paulus adalah contoh yang amat baik sebagai penginjil. Perhatikan sikapnya terhadap jemaat Korintus. Sewaktu ia memberitakan Injil – yang diutamakannya hanyalah inti yang penting saja, yaitu Yesus dan SalibNya (1 Korintus 2:1-5). Di kemudian hari ia merasa perlu meringkaskan kembali Injil itu (1 Korntus 15:1-4). Rupanya orang-orang percaya di Korintus itu tidak berbeda dengan orang-orang zaman modern yang ingin menambah-nambah dan meruwetkan hal-hal yang seharusnya sederhana. Mereka suka mencampuri dasar iman dengan nasehat-nasehat, ajaran-ajaran, dan tafsiran-tafsiran, sehingga Injil menjadi ruwet dan kabur. Rasul Paulus merasa perlu mengingatkan mereka untuk kembali kepada Injil yang sebenarnya. Telitilah ringkasan Injil dalam 1 Korintus pasal 15. Saudara akan menemui empat unsur. Dua diantaranya ialah mengenai Yesus dan karyaNya, dan dua mengenai pekerjaan Allah Bapa.

DUA HAL MENGENAI YESUS. 1. Siapakah Yesus itu? Pada zaman Yesus banyak orang yang mati tersalib. Menyalibkan merupakan cara pemerintah untuk membunuh penjahat. Kalau Yesus itu manusia biasa, tentu salib tersebut tidak akan sampai mempunyai kuasa menyelamatkan seseorang. Kuasa salib terletak pada pribadi Yesus yang mati padanya.

Perhatikanlah keistimewaan Yesus pada ayat ke-3. Ia disebut “Kristus”, yaitu "Mesias" atau "Pelepas."  Ia yang ditetapkan, diutus, dan diurapi Allah guna suatu tugas khusus pada salib itu (Filipi 2:5-11). Ia yang diberi gelar “Anak Allah” atau sesuai dengan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama “Anak Manusia.” Tidak pernah ada seorang yang seperti Yesus. Ia mempunyai dua tabiat yang tergabung menjadi satu pribadi. Sebagai Anak Allah, Yesus mempunyai kuasa untuk mengerjakan keselamatan manusia pada salib itu. Sebagai anak manusia, Ia berhak mewakili manusia yang berdosa, sehingga mujizat pemersatu itu dapat diselesaikan. Dalam Surat Efesus kita membaca bahwa “Perseteruan kita dilenyapkan” karena “Ia merobohkan dinding penyekat....dalam penyerahan tubuh-Nya” (Efesus 2:14-16).

2. Apakah tugas Yesus itu? Banyak golongan agama ingin angkat suara inti. Luas atau batasnya peranan Yesus di dunia ini. Tetapi mereka semua itu keliru sama seperti orang-orang pada zaman Yesus (Matius 16:13.14). Saudara juga telah mendengar suara-suara tersebut: “Nabikah Dia? Gurukah Dia? Seorang Rajakah Dia?” Terhadap suara-suara yang keliru itu, saudara harus menjawab: “Mungkinkah seorang raja terbunuh ketika sedang mewartakan kerajaannya yang tak terkalahkan?” “Seorang gurukah, memakai perumpamaan untuk menjelaskan sesuatu supaya jangan murid-muridnya mengerti?” (Lukas 8:10). “Seorang nabikah, menonjolkan diri sebagai oknum yang layak disembah?”

Kalau Yesus bukan raja, nabi atau guru dalam tugas utama-Nya, apakah tugas sebenarnya? Tugas Yesus harus dilihat dari titik kemenangan-Nya. Ia menjadi manusia hanya dengan satu tujuan saja, yaitu untuk mati ganti kita pada kayu salib (Filipi 2:5-11). Fungsi-fungsi lainnya hanyalah merupakan pernyataan sifat dan kodrat-Nya. Mujizat-mujizat yang dibuat-Nya hanyalah merupakan hal-hal yang sekunder dalam menjalankan tugas-Nya sebagai Penebus Manusia.

Perhatikan bahwa didalam 1 Korintus 15:3,4 rasul Paulus menyebutkan hanya satu tugas Yesus yaitu – Disalibkan. Pertama dipakai gelar ‘Kristus’ bagi Yesus; kedua dijelaskan ‘Ia mati karena dosa’ Injil tidak ada sangkut pautnya dengan hal-hal lain.

DUA HAL MENGENAI PERANAN ALLAH BAPA. Dua pokok lain dalam nats tersebut di atas adalah perbuatan-perbuatan Allah untuk memeteraikan dan mensahkan salib Yesus sebagai Jalan Keselamatan yang benar. 1.Kebangkitan Yesus. Kadang-kadang Injil disebut ‘Injil Kebangkitan.’ Di kota Athena Paulus pernah memberitakan kebangkitan tubuh, tanpa menyebutkan salib (Kisah 17:22-34). Apakah hal itu merupakan suatu kelalaian dalam pelayanan Paulus? Tidak! Jikalau seorang tidak mau percaya akan Allah yang berkuasa membangkitkan tubuh Yesus maka tentu ia juga tidak akan menghargai berita tentang penyaliban Yesus. Penolakan terhadap yang satu berarti menolak kedua-duanya.

Kubur yang kosong adalah suatu bukti bahwa pengorbanan Yesus pada salib itu telah diterima oleh Tuhan Allah. Dengan membangkitkan tubuh Yesus, Allah telah mengumumkan kepada manusia bahwa hutang dosa manusia telah dilunasi. Karena kubur yang kosong telah menjadi suatu fakta dalam sejarah, dengan demikian saudara telah mempunyai pegangan untuk menolak segala bisikan iblis yang meremehkan karya Yesus pada salib. Kuasa kebangkitan adalah kuasa yang luar biasa. Yesus telah mengumumkan sebelumnya bahwa Ia memiliki kuasa itu (Yohanes 10:17,18), supaya murid-murid-Nya dapat dihiburkan serta dapat melihat bahwa segala sesuatu sungguh terjadi sesuai dengan apa yang Yesus telah katakan terlebih dahulu kepada mereka. 2.Setuju dengan nats Alkitab. Ini ditegaskan dua kali dalam nats kita. Paulus ingin supaya orang-orang Korintus mempunyai keyakinan yang kuat. Seolah-olah ia berkata: “Engkau herankah? Selidikilah Firman Tuhan sendiri dan lihatlah, karena segala-galanya telah dinubuatkan ratusan tahun yang lalu.”

Hal ini merupakan bukti kedua yang diberikan Tuhan Allah. Manusia tidak sanggup meramalkan sesuatu, hanya Allah yang tidak terbatas pada masa kini. Salib dan kebangkitan bukan peristiwa-peristiwa yang kebetulan saja. Melalui banyak nabi, Allah telah menyediakan bagi semua manusia suatu perincian peristiwa yang akan terjadi sehubungan dengan penyaliban Mesias itu. Maksud pernyataan tersebut ialah, supaya setiap orang boleh melihat, merasa heran dan takut akan Allah yang telah menguasai dunia sedemikian rupa, sampai Ia dapat menetapkan suatu rencana ratusan tahun sebelumnya. Saudara boleh percaya bahwa penyaliban tersebut adalah pekerjaan Allah sendiri, Tidak perlu saudara ragu-ragu tentang apakah salib itu mempunyai kuasa utuk menyelamatkan jiwa seseorang dari dosanya atau tidak.

RINGKASAN INJIL. Keempat unsur dari 1 Korintus 15:3,4 itu dapat diringkaskan sebagai berikut: “Yesus adalah Anak Allah, yang telah mengganti hukuman saya pada kayu salib. Ia telah disahkan menjadi penebus pribadi saya, dalam hal Allah sudah membangkitkan Dia dari kubur-Nya sesuai dengan isi Alkitab.” Dalam pelaksanaan tugas saudara sebagai pemberita Injil, perkara-perkara lain tidak terlalu penting. Kalau saudara rela membatasi diri pada Injil yang sederhana itu saja, tentu hasil penuaian saudara akan menjadi besar.

Ringkasan Injil di atas dapat dimanfaatkan juga oleh saudara dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita didatangi oleh orang-orang yang ingin menyajikan suatu ajaran atau corak penafsiran yang baru kepada kita.