"Kasih Terbesar: Kasih Sempurna"
Dalam pencarian akan makna cinta dan kasih, manusia sering bertanya, “Apakah itu cinta? Apakah itu kasih?” Menurut KBBI, cinta diartikan sebagai suka sekali, sayang benar, kasih sekali, sedangkan kasih merujuk pada perasaan sayang, cinta, dan suka. Namun, dalam Alkitab, kita menemukan panduan yang lebih mendalam tentang kasih sejati.
Salah satu ayat yang merangkum esensi kasih Kristiani dapat ditemukan dalam 1 Korintus 13:4-8. Ayat ini mengajarkan bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak sombong, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih juga bersukacita karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Dari 15 definisi kasih ini, pertanyaannya muncul: berapa banyak dari kasih ini yang kita miliki?
Panduan kasih sejati ini mengarah pada satu jawaban: Allah. Dalam Yohanes 3:16, terungkap betapa besar kasih Allah terhadap dunia ini. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus, sebagai teladan kasih sempurna melalui pengorbanan-Nya. Untuk memperoleh kasih Tuhan, langkah pertama adalah percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10). Namun, menerima kasih Tuhan bukanlah akhir dari perjalanan iman Kristen. Setelah menerima kasih-Nya, panggilan bagi kita adalah untuk mempraktekkannya dalam hidup kita sehari-hari dan menyebarkannya kepada orang lain. Kasih yang diberikan kepada kita adalah panggilan untuk memberikan kasih kepada sesama, tanpa memandang perbedaan dan batasan.
Ketika berbicara tentang hubungan berpacaran atau bertunangan dalam konteks kasih Kristen, beberapa prinsip mendasar harus dipegang teguh. Pertama, hubungan harus didasarkan pada satu iman, sesuai dengan 2 Korintus 6:14. Kedua, kedewasaan jasmani dan rohani sangat penting. Dalam hubungan, kita harus siap jatuh cinta dan siap patah hati. Hati-hati dengan hati, menjaga kekudusan, dan memprioritaskan Tuhan dalam segala hal. Bertumbuh bersama dalam hubungan berarti menjadikan TUHAN sebagai prioritas utama dalam hidup. Dengan demikian, kasih dalam hubungan kita bukan hanya kasih romantis, tetapi juga mencerminkan kasih Tuhan yang melimpah.
Sebuah hubungan yang didasarkan pada kasih sejati akan menjadi saluran berkat bagi pasangan tersebut dan orang-orang di sekitar mereka.
Dalam penutup, kasih terbesar dan kasih sempurna adalah hadiah dari Allah. Sebagai manusia, kita mungkin tidak dapat mencapai kesempurnaan itu, tetapi kita dapat mencari dan mempraktekkan kasih tersebut dalam hidup kita. Dengan mengikuti teladan kasih Kristus, kita dapat menjalani hidup yang bermakna dan memberikan dampak positif kepada dunia di sekitar kita.
-AYK